
NASA menggunakan roket Astra untuk meluncurkan dua satelitnya ke orbit. Sayangnya, roket ini tidak meluncur dengan baik karena rusak setelah diluncurkan.
Seperti dilansir Suara.com, roket Astra yang membawa dua satelit pelacak badai NASA mencapai orbit pada Minggu (12/6/2022), tidak lama setelah diluncurkan.
Baca juga
Harga laptop Lenovo di Indonesia melonjak karena krisis chip
Menurut HP, permintaan laptop Chromebook di Indonesia masih tinggi
HP Indonesia dan Kemendikbudristek luncurkan inisiatif transformasi digital di bidang pendidikan
Ada RRQ Lemon and Clay, ini dia top 5 drama tim Indonesia di MSC 2022
Tidak ada ponsel yang terlihat di Geekbench, bawalah chipset kelas menengah ini bersama Anda
Roket Astra, bernama Launch Vehicle 0010 (LV0010), mengalami kegagalan tahap kedua setelah lepas landas dari landasan pacu di Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida pada pukul 13:43. EDT (1743 GMT).
Dua dari CubeSats NASA, yang pertama dalam armada enam satelit yang melacak badai sebagai bagian dari misi senilai $30 juta, hilang.
“Kami memiliki penerbangan tahap pertama, tetapi mesin tahap atas mati lebih awal dan kami tidak mengirim muatan kami ke orbit,” kata Amanda Durk Frye dari Astra, manajer senior untuk tahap satu dan produksi mesin.
“Kami telah menyampaikan penyesalan kami kepada @NASA dan tim payload. Informasi lebih lanjut akan diberikan setelah kami menyelesaikan tinjauan data lengkap,” tambah pejabat Astra, seperti dilansir laman Space, Selasa (14/6/2022).
Upaya peluncuran hari Minggu awalnya dijadwalkan pukul 12 malam. EDT (1600 GMT) tetapi tertunda oleh kapal-kapal di zona peluncuran dan masalah pengisian bahan bakar.
arrow_forward_iosBaca selengkapnya
Didukung oleh GliaStudio
Astra tweeted bahwa satelit gagal diluncurkan. [Indonesia]
Misi LV0010 Astra membawa satelit pertama dari NASA’s Time-Resolved Observations of Precipitation structure and Storm Intensity with a Constellation of Smallsats (TROPICS).
Start yang gagal pada hari Minggu adalah kecelakaan kedua tahun ini bagi Astra.
Pada bulan Februari, perusahaan yang berbasis di California gagal meluncurkan empat NASA CubeSats sebagai bagian dari misi ELaNa 41, penerbangan yang juga dilakukan dari landasan peluncuran di Florida dan merupakan upaya pertama Astra untuk meluncurkan muatan pelanggan.
Hal ini disebabkan adanya masalah pada fairing muatan roket, yang diperbaiki oleh Astra agar tidak terulang kembali.
Astra berhasil mengorbit sebulan kemudian dengan muatan pelanggan ketika roket LV0009 lepas landas dari landasan pacu di Pacific Spaceport Complex di Pulau Kodiak Alaska, di mana perusahaan sebelumnya telah meluncurkan empat penerbangan uji.
Peluncuran sukses pertama perusahaan ke orbit terjadi di salah satu penerbangan uji pada November 2021.
Ini adalah laporan terbaru tentang kegagalan peluncuran roket Astra yang membawa dua satelit pelacak badai milik NASA. (Suara.com/Dythia Novianty).
Sumber :